Marabahan (Kemenag Batola) – Kementerian Agama
Kabupaten Barito Kuala, Senin (06/05/2024) melaksanakan Penutupan dan Pelepasan
Manasik Masal bagi Jamaah Haji yang bertempat di mesjid Nurul Anwar (mesjid
Hijau) Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Acara tersebut tersebut dihadiri
oleh Perwakilan Pj. Bupati Ahmad Mawarni, Kepala Subbag Tata Usaha Kemenag
Barito Kuala H. Arip Rosadi, S.Pd.I, Kepala Seksi Kemenag Barito Kuala, Kepala
KUA, Kapolres, Kodim 1005, Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala dan sebanyak
203 calon jamaah haji Kabupaten Barito Kuala Tahun 1445 H/2024 M.
Acara Di buka dengan Penyampaian Kepala Seksi PHU H. Abda’i
Rathami, S.Ag Menyampaikan Penutupan dan pelepasan manasik masal ini rangkaian
terakhir dari pertemuan sebelumnya yang di lakukan 8 kali di kecamatan dan 2
kali di kabupaten.
Kami mengucapkan terima kasih terhadap dukungan dari
pemerintah daerah membantu dalam pemberangkatan dengan menyediakan 7 buah Bis
dan 1 buah Toyota Hiace untuk menuju asrama haji, ujarnya.
Kemudian acara di lanjutkan PJ. Bupati Barito Kuala yang
diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan H.
Ahmad Mawarni menyampaikan pesan agar selama berada di tanah suci tetap
menjaga kesehatan di karenakan suhu disana berbeda oleh karena itu di harapkan
bisa berkonsultasi dengan tim kesehatan.
Ingat bawalah selalu identitas diri jangan sampai hilang
dan kalau ada kendala bisa segera menghubungi para pembimbing maupun tim
pelayanan, kata Mawarni.
Tak lupa juga mendoakan semoga menjadi haji yang mabrur
dan keluarga yang ditinggalkan mengikhlaskan dan mendoakan selamat sampai
tujuan.
Selanjutnya pemaparan proses pemberangkatan dan sesi
tanya jawab dari panitia yang disampaikan Kasi Bimas Islam H. Syaukani, S.
Ag.,MH dan juga Kepala Seksi PHU H. Abda’i Rathami, S.Ag. pemaparan yang
disampaikan yaitu tentang urutan jam atau waktu kegiatan sebelum berangkat ke
tanah suci dan juga nanti akan ada pemberian tanda pengenal khusus bagi jamaah
haji barito kuala.
Terakhir dari petugas kesehatan Dr. Rian Malasari
mengkonfirmasi ulang siapa saja yang ingin memakai kursi roda, pasien yang
menderita diabetes dan pengumpulan daftar obat,” tujuan kita mendaftar ulang
karena masih terdapat jamaah yang belum melengkapi data dan juga perlu edukasi
terhadap jamaah agar barang seperti obat khusus dari dokter spesialis perlu di
bawa bukti resepnya ditakutkan ada obat yang mengandung zat psikotropika atau
obat penenang”, ujarnya.